Suhu panas kota Jakarta yang berkisar antara 25 sampai 35 derajat celcius dalam beberapa pekan terakhir menjadi fenomena yang banyak diperbincangkan oleh publik.Di beberapa daerah seperti Kalimantan,Riau dan wilayah Sumatra terjadi kebakaran hutan yang mengakibatkan asap tebal di udara dan beresiko buruk terhadap penerbangan,beberapa tempat di pulau Jawa dilanda kekeringan panen dan dipastikan gagal panen serta keadaan kota jakarta yang semakin memanas dan tidak sehat.
Fenomena cuaca yang tidak lagi bersahabat ini disebabkan oleh pergerakan badai panas Elnino,yang menurut laporan Badan Meteorologi,Klimatologi dan Geofisika(BMKG) Elnino akan berkunjung ke Indonesia mulai akhir tahun ini.Situasi diperkirakan masih aman sampai September,tetapi untuk November dan seterusnya masih harus menunggu hasil riset bulan ini.Yang terkena dampak langsung akibat Elnino ialah para petani yang pada giliranya akan menggangu penyediaan pangan nasional.Sehingga kantor Menko Perekonomian memperkirakan dampak Elnino kali ini akan menyebabkan 80.000 sampai 150.000 hektar lahan pertanian kering kerontang.Karna itu pemerintah menyediakan dana mencapai dua triliun rupiah untuk siaga ketahanan pangan.
Bahkan Bappenas ikut mengantisipasi dengan menaikan defisit anggaran tahun 2010.Ancaman Elnino ini sungguh tidak main-main,pada tahun 1997 saja kita mengimpor beras sampai lima juta ton gara-gara kekeringan parah di banyak daerah.Daya hancur Elnino ini sebenarnya tidak sebanding dengan arti namanya sendiri yang berarti bayi laki-laki,ia diambil Elnino diambil dari bahasa Spanyol.Merupakan kondisi normal iklim dimana suhu permukaan samudra pasifik di pantai barat Ekuador dan Peru lebih tinggi dari rata-rata normalnya.Istilah ini pada mulanya digunakan untuk menamakan arus laut hangat yang terkadang mengalir dari utara ke selatan di perairan Peru yang terjadi setiap bulan Desember.
Sebagian kalangan menilai bahwa tingginya suhu panas pada siang hari di pulau Jawa,termasuk wilayah Jakarta hanya bagian dari variasi musim.Yakni menurutnya suhu permukaan laut di selatan Jawa,yang juga pernah terjadi pada tahun 1982 dan 1997.Namun,apapun analisis yang muncul akibat fenomena cuaca ini,Elnino tetap merupakan ancaman serius bagi para petani.Sehingga lumrah apabila kita berempati pada nasib para petani,yang di negri ini ternyata bukan hanya telah menjadi korban kebijakan ekonomi yang keliru,tetapi juga korban alam yang tidak lagi ramah akibat ulah semena-mena manusia yang kian eksploitatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar